TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Hidup dan Mati {6}



Hidup dan Mati {6}

0Semua prajurit, Lee Huanran dan Zhao Mimi memikik sempurna. Mereka hanya bisa melihat hal itu dengan tatapan lebarnya.     
0

Terlebih saat darah berwarna hitam pekat itu mengucur dengan begitu sempurna, dan kepala Wu Chong Ye menggelinging sampai tepat berada di depan mereka. tubuh Wu Chong Ye terkapar sempurna, setelah tubuh itu meregang nyawa, tubuh itu pun langsung kaku. Chen Liao Xuan kemudian mengambil sesuatu di dalam jubahnya, kemudian dia menancapkan sebuah pecahan tembaga tepat di jantung tubuh Wu Chong Ye hingga tubuh itu seketika berubah menjadi abu.     

Chen Liao Xuan langsung terduduk, dia mencari keberadaan Liu Anqier tapi dia tak menemuinya di mana pun itu. untuk kemudian dia berteriak sehingga menghasilkan gelombang suara yang memecahkan seluruh bangunan yang ada di sana.     

Para prajurit, Lee Huanran dan Zhao Mimi hanya bisa pasrah, sambil menutup telinga mereka. mereka tak pernah mengetahui kekuatan sedahsyat ini keluar dari diri sosok Emo Shao Ye. Bagaimana tidak, mereka hanya melihat mungkin taka da separuh dari kekuatan Chen Liao Xuan. Dan sekarang mereka mengetahui Chen Liao Xuan seperti ini, tentulah adalah hal yang sangat mengejutkan sekali. mereka agaknya cukup terkejut, karena mereka tidak melihat langsung setiap peperangan berlangsung.     

Chen Liao Xuan kini kembali berdiri, sambil mengambil kepala Wu Chong Ye dengan tangan kirinya. Kemudian dia berjalan, dan tiba-tiba sosoknya langsung menghilang tanpa jejak.     

Di sisi lain, pesta kemenangan Cheng Wan Nian tampak sangat riuh. Dia yang tak memakai apa pun kini tampak disembah oleh para Kasim, dan yang lainnya. Cheng Wan Nian berdiri di tengah-tengah para laki-laki itu. ada yang meraba dan melakukan apa pun kepadanya. Dia sangat bahagia, karena telah menyingkirkan Liu Anqier, sosok yang paling dia benci sampai kapan pun itu.     

Tapi, apa yang terjadi tidak menjadi dugaannya. Sebab tiba-tiba pintu dari aula istana itu langsung hancur berkeping-keping.     

Mereka semua menoleh, suasana pesta mereka langsung hening. Cheng Wan Nian langsung mengenakan pakaiannya. Rasa kaget, gugup, dan takut bercampur menjadi satu saat itu juga. dia tak akan pernah menyangka jika Chen Liao Xuan akan kembali secepat ini. padahal yang dia tahu dan menurut jadwalnya, dia akan kembali tepat dua pekan kepergiannya, dan ini… dia baru pergi selama dua hari. bagaimana bisa semua ini terjadi.     

Mata Cheng Wan Nian dan semua Kasim yang ada di sana pun langsung melotot seketika. Suasana pesta mendadak hening dan kemudian penuh dengan teriakan saat Chen Liao Xuan melempar sesuatu bunda dan ternyata benda itu adalah kepala Wu Chong Ye.     

Betapa kaget dan histeris mereka saat itu melihat kepala Wu Chong Ye menggelinding dengan begitu nyata.     

"P… Pangeran Wu?!" pekik para Kasim yang ada di sana. Chen Liao Xuan memandang semua yang ada di sana dengan tatapan dinginnya. Rambut putihnya yang menjuntai tampak sangat mengerikan, terlebih tatapan dari mata biru safirnya yang bercahaya itu.     

"Siapa pun yang telah menyakiti Anqier, mereka akan mati!" geram Chen Liao Xuan. Dia lalu memnadang Cheng Wan Nian dengan tatapan tajamnya, Cheng Wan Nian tak berani mendekati suaminya. Dia malah bersembunyi di balik punggung ayahnya. "Pelacur yang tubuhnya telah dinikmati banyak laki-laki bahkan ayahnya sendiri, tidak berhak naik tahta menjadi Ratu di istana ini!" kata Chen Wan Nian.     

Salah seorang Kasim yang ada di sana memberi perintah kepada para prajurit untuk maju menyerang Chen Liao Xuan secara bersamaan. Melihat itu, Chen Liao Xuan langsug mengangkat kedua tabgannya dan berteriak dengan sangat kencang, sehingga semua prajurit yang ada di sana terpental kemudian tubuhnya menjadi abu.     

Para Kasim tampak ketakutahn bukan main, hingga Chen Liao Xuan menunjuk satu Kasim yang telah memberi perintah itu dan….     

Jrep!!!     

Tubuh Kasim itu terbelah menjadi dua. Para penari yang telah disewa saat itu langsung pingsan melihat apa yang terjadi kemudian Chen Liao Xuan memandang para Kasim itu lagi.     

"Kalian diam-diam membangun kekuatan untuk melengserkanku? Kalian tidak akan pernah bisa," kata Chen Liao Xuan dengan seringaian liciknya.     

Dia hendak pergi, tapi Cheng Wan Nian mendekati Chen Liao Xuan. Dia tidak ingin ada salah paham apa pun di sini terlebih itu sampai membuat suaminya murka kepadanya.     

Cheng Wan Nian tanpa takut berlutut sambil memegangi kaki suaminya, dia memohon agar suaminya tidak pergi dan membiarkannya untuk memberi sebuah penjelasan.     

"Dengarkan hamba, Yang Mulia. Yang Mulia telah salah besar. Hamba dan para Kasim di sini tidak melakukan apa pun dengan Dayang Liu. Hamba hanya menjamu para Kasim untuk Yang Mulia. Membangun kekuatan untuk Yang Mulia agar Yang Mulia bisa menjadi Raja seutuhnya. Hamba benar-benar tidak membohongi Yang Mulia!"     

Chen Liao Xuan seolah tak peduli, dia melirik Cheng Wan Nian dengan mimik wakah semakin dingin. Dia langsung menendang tubuh Cheng Wan Nian sampai Cheng Wan Nian terpental dengan sempurna ke sisi kanan dan dia memuntahkan darah segar karena hal itu. Kasim Agung tampak kaget luar biasa menyaksikan hal itu, dia memandang Chen Liao Xuan dengan mimik wajah merah padamnya. Dia tak terima jika anaknya diperlakukan seperti ini oleh Chen Liao Xuan.     

"Kau—"     

"Dengarkan aku, Selir Cheng. Kau pikir aku bodoh dan tak tahu apa-apa? Aku mengetahu semuanya tapi aku diam. Ketika kau merayu Penasihat Li saat akan mendapatkan hukuman dan kalian bercinta selama tiga malam di sana, saat kau membawa masuk Tabib Istana dan para Kasim, kemudian kau bercinta dengan ayahmu sendiri. Dan kau berpikir mungkin aku menyentuhmu setelah semua pengkhianatanmu itu semua? Tidak, aku jijik menyentuh wanita yang tubuhnya sudah disentuh oleh laki-laki lain, aku jijik bercinta dengan wanita yang miliknya sudah dirasakan oleh banyak orang. Dan kau sosok yang aku pikir paling agung dan hormati karena kepandaianmu, karena betapa mahalnya dirimu selama ini dan yang paling mengerti aku, sudah benar-benar berubah menjadi sosok yang sangat buruk seperti sampah di mataku. Aku diam dan membiarkanmu tetap menjadi Selir di istana ini hanya karena mengingat betapa baik hubungan kita. kita adalah sahabat baik sejak kita sama-sama muda. Namun kau malah bersekutu dengan mereka hanya ingin menjadi Ratu? Tapi maaf, sampai kapan pun gelar Ratu tidak akan pernah kau miliki. Terlebih dengan cara kotormu itu, merayu Pangeran Wu dengan tubuhmu dan memberinya perintah untuk menghabisi Anqier beserta janin yang ada di dalam perutnya. Dan harus kamu tahu, Selir Cheng. Sebagaimana kau berusaha untuk memisahkanku dengan Anqier, kau tidak akan pernah bisa. Karena langit telah memutuskan jika Anqier alah takdirku, bahkan sebelum kau lahir sekalipun."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.